Kamis, 25 Juli 2013

LOVE STORY

 Cerpen Karangan: Anggi Doloksaribu


          Perlahan aku membuka sebuah diary usang, aku yakin umur diary ini sudah lebih tua dari umurku. Tentu saja, diary usang ini milik Ibuku, bungkusnya masih tampak rapi, tulisan di dalamnya pun tampak indah. Kertas yang tampak tua dan sudah lapuk tetap indah karena tulisan dan cerita indah di dalamnya. Aku membalik tiap lembar dari diary itu, aku membacanya perlahan. Tampak sebuah cerita yang terlihat sangat menarik dan membuat siapapun yang membacanya ikut tersenyum, di sana juga terpampang sebuah foto gadis muda dan kekasihnya yang terlihat sangat bahagia.
          
           14 Semptember 1987

             Hari ini adalah hari bahagia yang paling kunanti sepanjang hidupku. Tak pernah kusangka hari ini aku akan melepas semuanya. Melepas masa sendiriku, dan memulai kisah yang baru dengan orang yang kusayangi. Aku benar-benar bahagia saat kau menyematkan sebuah cincin di jari manisku, aku benar-benar bahagia saat kita sama-sama memasuki gereja dan mengucapkan janji sehidup-semati kita di sana. Semua orang ikut bahagia akan hari itu.
             Tak pernah kusangka orang yang dulu menjadi sainganku saat pertama kali kuliah, adalah menjadi orang yang akan menjadi pasangan hidupku sampai nafasku berhenti.. tak pernah kusangka orang yang selalu menggangguku adalah orang yang pada akhirnya akan tua dan mati bersamaku.
          Tak pernah kusangka kita bisa melewati semuanya bersama. 4 tahun kita melewati semuanya bersama. Menghadapi semua rintangan, menguji kita apakah kita bisa bersatu atau tidak. Sama-sama berusaha belajar dan meraih cita dan cinta. Semua sudah terjawab hari ini.. hari ini.. semuanya baru dimulai, hari ini kita membuka lembaran baru dan kehidupan yang baru. Hari ini adalah sejarah bagi kita, hari ini adalah awal dari semuanya. Aku berjanji akan selalu mendampingimu sampai maut memisahkan kita.. aku sangat menyayangimu..
              “Kak.. kamu baca diary Mama?” suara Mama mengagetkan aku.
              “Uh.. eh.. Mama.. Hehe.. maaf ma, Dinda gak sengaja liat tadi” jawabku ngeles.
           “Oh.. ya. Gak masalah, Din. Mama gak marah kok” jawab Mama sambil mengusap lembut kepalaku, “Din.. besok kamu sudah mulai kuliah? Gak terasa ya, anak gadis Mama sudah besar sekarang”
           “Dinda udah lama gede kali Ma hehehe.. Iya, Ma. Dinda gak sabar pengen punya kisah cinta kayak pasangan kekasih yang ada di diary tua itu hihihi..” aku menggoda Mama.
         Ospek 1 minggu yang benar-benar membuat aku hampir gila dan menderita berhasil kulalui dengan lancar, aku mendapat teman bernama Vivian dan Robby, teman-temanku yang baru dan sangat baik padaku. Walaupun aku merasa Robby adalah orang yang cukup pandai, terbukti setelah 1 minggu kuliah, dia adalah orang yang paling cepat mendapat nilai plus dari seorang dosen yang sebenarnya adalah dosen yang agak pelit dengan nilai B.
         “Kamu semangat dong, Din.. Masa naklukin dosen gitu aja kamu gak sanggup!” Robby mendukungku.
        “Yeee. Emang gampang apa? Kamu pake pelet apa sih? Kok banyak sih dosen yang care banget sama kamu?”
          “Pelet? Emang aku ikan ya?”
        Itulah Robby, orang yang asik dan pandai, sementara Vivian tertutup dan agak pendiam. Aku tak pernah bisa menebak apa yang ada dalam pikirannya.
          Ini adalah kehidupan ku yang baru, sudah berhasil kulalui selama 1 semester, ya.. aku merasa lelah dan jenuh. Begitu banyak beban yang harus kuhadapi. Tugas, kuliah mendadak, tugas, kuliah mendadak, hal itu lah yang selalu menghantui hidupku selama kuliah 6 bulan pertama.. belum lagi siksaan dari dalam diriku saat melihat nilai ku yang sangat-sangat-tidak-membuat-aku-merasa-puas! Aku mendapat 2 nilai C, 1 nilai C+ dan yang lainnya hanya B. Sebatas itukah kemampuanku? Sementara Robby? Jangan Tanya! Dia selalu mendapat nilai B dan beberapa nilai A. Aku merasa dia adalah saingan terberatku dan aku harus mengalahkannya. Ya.. aku pasti bisa!
            “Kok melamun aja sih, Din?” Tanya Vivian padaku.
           “Mikirin aku ya, Din?” sambung Robby dengan begitu pedenya.
        “Apa, By? Mikirin kamu? Iuhh!! Yang ada aku mikirin nilai-nilaiku, dan nilai kamu, By. Huftt aku pesimis deh bisa nyelesain kuliah ini, ditambah lagi punya saingan kayak kamu yang pintarnya selangit. Aku ngerasa capek, deh ngadapin ini semua.”
        Tiiitiitiitiit.. handphone Vivian berbunyi memecah suasana galau ku siang itu, “Eh.. aku pamit ya, aku disuruh pulang sama Ibu” Vivian pamit dan pergi meninggalkan kami berdua pada sore yang dinginnya menusuk tubuh ini.
        “Kamu pesimis banget sih. Kamu pasti bisa, Din. Jangan lemah kayak gitu dong! Aku pasti ada buat kamu kalau kamu butuh bantuan aku, Din. Percaya deh! Aku juga siap kok jadi tempat sandaran kamu kalau kamu sedih, capek, atau apa lah itu! Aku pasti ada buat kamu, asal kamu gak nyerah dan putus asa gini, tuh.. kecantikan kamu jadi berkurang, kan!”
          Terimakasih Robby..
         Janji yang tidak pernah diingkarinya, dia benar-benar membantuku, menjadi tempat aku bersandar dan menjadi tempat aku mengeluarkan semua keresahanku, dan semua keganjalan yang ada dalam hatiku. Saat itulah aku mulai menyadari aku sangat menyayanginya.
        “Din.. kayaknya aku suka sama Robby, deh” suara Vivian sahabatku membuatku sangat shock saat itu. Ya Tuhan.. kejadian macam apa ini?
        “Oh ya.. bagus dong. aku pasti bantu kamu!” aku mendukungnya walau sangat berat untuk mengatakan hal itu.
         “Makasih ya, Din..” katanya sambil memelukku.
         Aku tidak pernah berbohong pada Vivian, aku menepati janji itu. Aku selalu membantunya untuk dekat dengan Robby. Aku selalu mempengaruhi Robby agar ia mau mendekati Vivian walaupun ia selalu menolak.
       “Kenapa sih, Din kamu selalu nyuruh aku buat deket sama Vivi, kamu juga selalu jodoh-jodohin aku sama dia. Kamu gak ngerti aku sukanya sama kamu! Aku sayangnya sama kamu!” kata-kata itu menggetarkan suasana hatiku saat itu.
        “Tapi.. aku mau Vivian bahagia. Aku rela ngorbanin semuanya demi Vivi, dia sahabatku, By!”
       “Kalo kamu ngorbankan ini, kamu nyakitin perasaan 3 orang sekaligus, yang pertama aku, aku sukanya sama kamu, bukan sama Vivian. Yang kedua, Vivian, gak mungkin dia menerima kepalsuan. Dan yang ketiga, itu kamu sendiri. Kapan sih kamu mikirin kebahagiaan kamu, Din? Kamu selalu ngorbanin semuanya sama orang-orang sekitar kamu, kamu gak pernah mikirin perasaan kamu sendiri, tanpa mikirin kebahagiaan kamu! Aku gak mau tau! Aku pengen kamu bahagia, aku suka sama kamu, Din! Kamu jangan berbohong sama diri kamu sendiri ya.. biar aku yang menjelaskan semua pada Vivian” kata Robby.
        Resmilah sebuah hubungan yang lebih serius hari itu, awalnya aku sempat ragu untuk menjalani semua ini karena Vivian. Namun, Robby benar, kapan aku akan bahagia jika aku selalu mengorbankan perasaanku demi orang lain?
         Vivian tidak pernah tau tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sudah 1 tahun kami menyembunyikan semua ini darinya, aku benar-benar tidak tega menyakiti perasaan sahabatku, sampai saat ini dia masih tetap mengatakan bahwa ia sangat menyayangi Robby.
          Hari itu.. Robby menyanyikan sebuah lagu yang begitu populer pada masanya, “Mungkin hanya.. lewat lagu ini.. akan kunyatakan rasa, cintaku padamu, rinduku padamu, tak bertepi..” ya tepat saat 1 tahun kami jadian, di depan Vivian dan aku, saat itulah Vivian mengetahui semuanya.
         “Kamu tega ya, Din.. kenapa kamu bohongin aku? Kenapa kamu mau bantu aku tapi taunya kamu juga suka sama dia? Kenapa kamu mau aja ngebiarin aku terjebak dalam kebohongan kamu, Din? Saat aku nanya Robby udah punya pacar atau belum, kamu selalu jawab nggak tau, padahal kamu tau. Kenapa kamu selalu mau denger aku curhat? Selalu dukung aku? Haa!? Kamu tega ya!”
        Segala jenis permintaan maafku tidak diterima olehnya, Robby tetap mendukungku, tetap menopangku, menjagaku, dan merangkulku. Ia tidak pernah meninggalkanku, ia adalah sumber semangatku, selalu memberiku semangat saat menghadapi masalah Vivian, dan masalah kuliah, “Ini gara-gara aku, Din. Aku janji gak akan pernah ninggalin kamu sampai kapanpun! Aku pasti selalu ada buat kamu, kamu gak sendiri ngadapin ini!”
       Semua berlau begitu cepat, hari dimana aku, Robby, Vivian lulus, aku mendapat nilai yang sangat memuaskan, namun hatiku masih terasa berat meninggalkan kampus ini jika masalahku dengan Vivian belum juga selesai..
         “Vivi.. selamat ya, kamu lulus. Aku minta maaf sama kamu, aku sayang kamu!” aku mencoba meminta maaf padanya.
       “Dinda… maafin aku ya, aku sadar, aku yang salah.. aku terlalu egois, aku terlalu memaksa apa yang kukehendaki bisa menjadi nyata tanpa aku memikirkan perasaan kalian berdua. Maafkan aku, Dinda.. Robby” sahabat lama yang sempat meninggalkan aku memelukku dengan erat. Air mata kebahagiaan membasahi pipi 2 gadis cantik yang sudah lama berpisah.
       “Iya.. Vi.. maafin aku juga, ya.”
       Tepat 5 tahun sudah kami pacaran, hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini, Vivian adalah salah satu orang yang membantu aku mempersiapkan hari istimewa itu. 14 September 2012, hari yang sangat tepat untuk melaksanakan semuanya..
       “Din.. selamat ya.. hari ini sahabatku gak akan sendirian lagi”
      “Makasih ya, Vivian.. kamu cepet nyusul loh..”
      Dan Mama.. orang yang sangat berarti bagi hidupku, “Selamat ya anak mama paling cantik.. ternyata hari istimewa kita jatuh di hari yang sama, Nak. Dengan kisah yang hampir mirip juga. Mama berharap hidup kamu selalu bahagia. Dan ingatlah, ini awal dari kehidupan kamu yang baru. Mama selalu dukung kamu”
Saat yang ditunggu tiba, saat kami memasuki ruangan gereja, berdiri di hadapan altar dan pendeta yang akan memberkati kami, mengucapkan janji sehidup semati, dan cincin itu.. tersemat di jari manisku..
        
        14 September 2012
      Hari yang benar-benar istimewa bagiku. Hari yang membuat aku merasa beruntung.. hari ini kita sama-sama berjalan ke gereja, sama-sama mengucapkan janji kita di hadapan-Nya, dan menyematkan cincin itu di jari kita masing-masing. Hari itu dan cincin ini adalah saksi bisu kisah cinta kita. Aku tak pernah menyangka kau adalah jodohku, orang yang pernah ku anggap sebagai saingan, orang yang selalu mendukung aku, menjadi sandaran saat aku lemah, dan orang yang selalu menjadi alasan untuk aku tetap semangat. Aku berharap aku dapat memberi yang terbaik bagimu, aku berjanji akan selalu setia bersamamu hingga maut memisahkan kita. Aku menyayangimu…

- END -

Cinta Bukan Untukmu Sahabatku

 Karangan: Iftah Khaerin


         Aku memandangi rembulan yang bersinar jauh di sana. Dan malam semakin malam. Larut sudah, namun mataku pantang tuk terpejam. Desiran angin malam merayapi tubuhku, dingin. Jam dinding masih berdetak keras. Pukul tiga pagi..
            Peringatan untukku. Jika aku tak tidur sekarang. Pasti… Di sekolah aku akan nundutan berat.
          Aku masih mengingat wajahnya. Dia… Yang selalu ada dalam tiap lembaran diaryku. Laki-laki pujaan hatiku.
         Kutarik diary dari dalam lemari. Tersenyum-senyum sendiri aku merasakan ia hadir disampingku. Ia tak pernah pergi kemana-mana. Azam habib namanya, putra ulama dari banten, ialah satu-satunya alasan mengapa aku tak pernah memudarkan senyum dan hijab muslimahku. Aku sangat mencintainya… Kami mengucap janji setia di atas hamparan pasir putih pantai parangritis. Lima bulan lalu… Ia katakan, i love you.
Masa indah itu adalah surgaku. Ia malaaikat yang di kirim tuhan tuk menjaga hatiku. Terima kasih azam.
           Aku tertidur..
          Udara dingin di bandung masih membalut suasana kota. Semangat aku berangkat sekolah. Benar saja aku terkantuk berat ketika pelajaran bahasa inggris. Sampai aku tertidur.
           Azam membangunkanku ketika jam istirahat tiba. Ini hal yang biasa.
           Ia mengajakku kekantin. Aku terima.
           Ia mentraktirku minuman jus. Kantukku telah berhasil di tebas oleh kedatangannya.
          “la… Tour nanti aku gak bisa ikut”.
          Aku cemberut kecewa “kenapa”.
          “aku harus ikut dengan abah pulang ke banten, ada seminar para ulama disana..” Jelasnya.
          Aku merunduk, tersenyum walaupun hatiku kecewa “wajibkah..”.
         “bagi abahku ini wajib”.
       Aku menagangguk dan mencoba menerima kenyataan ini. Aku akan sendirian di wisata tour nanti, padahal harapan telah kususun tuk bersamanya. Menyaksikan sunset. Jalan berduaan. Mungkin… Tuhan belum ikhlas kami melakukan kemesraan itu.
          “laila…” Ada yang bergumam namaku. Azam memandang ke belakangku.
          Aku menoleh kebelakang “gibran..” Seruku. Ia sahabat dekatku sewaktu SMP.
          “bran ko ada di sini sih.. Bukannya merantau ke sumatra?”.
          Ia tersenyum “aku pindah lagi kesini dan sekarang aku sekolah disini” Jelasnya enteng.
          “oooh.. Zam, kenalin….Dia sahabatku, waktu smp”.
       “oh iya.. Azam”. Azam menyambut gibran dengan ramah. Aku memandang gibran dengan perasaan yang aneh dan tidak enak. Mataku berkaca-kaca.
      Aku ingat masa lalu, sebelum gibran meninggalkanku. Aku jatuh cinta dan tak mau kehilangannya walaupun satu detik. Namun hatinya berkata lain. Ia mencemoohku dan memilih sintia sebagai pacarnya dari pada aku. Aku terpuruk dan kehilangan bagian dari hidupku waktu itu. Air mata tiada jeda mengalir hanya untuk gibran seorang.
         Kami mengobrol banyak tentang masa lalu ku yang cengeng, namun ku tetap menyimpan sakit hati itu. Azam pun membungkam, ia tak megatakan tentang hubunganku dengannya. Sepertinya ia mengetahui sesuatu.
      Hampir satu bulan kemudian, gibran bersikap berlebihan padaku. Sesekali ia memegang tanganku dihadapan azam. Aku mencoba melepas genggaman itu. Azam tersenyum.
       Malam tahun baru 2011, gibran mengajakku ke restoran. Namun aku menolak jika azam tidak ikut. Akhirnya ia memenuhi permintaanku.
         Gibran berdandan berbeda kali ini. Rapih sekali…
Aku mencoba tuk menjaga perasaan azam. Aku duduk dekatnya. Dan menghiraukan tiap kalimat yang muncul dari bibirnya.
        “zam… Minum..” Kata gibran.
      Gibran memandangku terus. Aku mengenggam lengan azam diam-diam. Kini aku dapat menangkap kecemburuan di mata azam.
        “la… Ada yang mau aku omongin sama kamu, tapi empat mata”.
         Aku membelalak. “ga… Azam harus disini”.
       “tapi la…”
       “ga.. Azam harus di sini” Ucapku sekail lagi. Agak membentak.
       “ya sudah..” Gibran melempar senyum pada azam. “zam gak papa kan..”
       Azam mengangguk, ku tau ia berat melihat ini. Ada apa sebenarnya dan mau apa gibran.
       Ia merogoh sesuatu di sakunya, bunga mawar merah ia sodorkan kehadapan wajahku. “la… Jujur akau suka sama kamu… Aku jatuh cinta sama kamu”. Ucapnya. Enteng sekali.
        Azam membelalak kaget. Aku mencengkeram lengannya di bawah meja “apa?”.
        “ia laila aku cinta sama kamu”
        “a-a-aku gak bisa bran..”
        Ia tiba-tibaa lemas dan menjatuhkan bunganya “k-kenapa la..”.
      “bran… Aku memang suka dan cinta sama kamu, tapi itu dulu sebelum kamu sama liana… Aku udah terlanjur sakit hati sama kamu. Dan, rasa itu gak mungkin kembali lagi bran… K-karena”.
        “karena apa…” Tanyanya, matanya kini berkacaa-kaca.
      “bran.. Hati laila udah jadi milik aku” Gumam azam. “kami berpacaran hampir enam bulan zam” Lanjut azam.
       Ya tuhan, azam berani mengungkapkan semuanya. Dia benar cinta dan setia dengan hubungan cinta kita.
       “maafin aku bran… Aku gak bisa…” Ucapku sekali lagi.
       “jadi.. Selama ini kalian..”
      “iya.. Maafin aku juga bran… Bukannya aku merebut laila.. Tapi kami sudah mengucap janji setia”. Bela azam, ia memegang lenganku dan mengajakku pergi meninggalkan gibran.
      Gibran terduduk diam sendiri disana. Kisah sakit hati yang ia telan adalah balasan dari masa lalu untuknya, hargai wanita lain yang lebih baik dari aku.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Karya : Elatul Fajrah       
      
            Berawal dari nomor yang tidak aku ketahui, aku mengenalnya, disaat dia menelfonku, aku bertanya kepadanya “maaf ini dengan siapa?” diapun menjawabnya dengan sedikit rasa penasaran “loch? Bukannya nomor ini yang sms saya kemarin?” “ha? Kemarin? Bagamana bisa? Nomor anda ini baru di kontak Hp saya, mungkin salah sambung” sahutku dengan ragu-ragu, “hmmm, tentu saja tidak, nomor yang saya hubungi ini memang ada di inbox saya” jelasnya dengan lembut, “ ohh…kalau begitu biar tidak panjang lebar urusannya, lebih baik kita berkenalan saja” ajakku, “hmmm, baiklah, namaku doni, siapakah namamu?” sahutnya dengan sedikit lega, “ohh….namaku delima, oya mungkin sudah dulu ya? Soalnya sekarang saya sedang sibuk mengerjakan tugas, mungkin dilain waktu, kita bisa saling kontakan lagi” jawabku, dengan sedikit berharap, “o..ok..baiklah, dan maaf jika mengganggu aktivitas anda” jawabnya dengan sedikit tegang dan  mematikan telfonnya tanpa permisi, ada sedikit kejengkelan dalam hatiku, di saat dia mematikan telfon tanpa mengucapkan salam atau kata yang disampaikan disaat ingin menutup telefon, sombong sekali, akupun melanjutkan tugasku, setelah tugasku hampir selesai, datang sms darinya, yang berisi “maaf tadi saya tutup telfon tanpa pamit, sebenarnya saya tidak bermaksud seperti itu, tadi saya hanya sedikit canggung berbicara dengan anda, karena baru kali ini saya menelfon seorang perempuan yang tutur katanya yang lembut seperti anda” setelah aku membacanya, sedikit terlintas bahagia, kemudian akupun membalas pesannya, “iya, tidak apa-apa saya maklumi, dan terimakasih atas pujiannya” “oya boleh saya Tanya sesuatu?” balasnya, “yahh.. tentu saja boleh, anda mau Tanya apa?” balasku dengan sedikit penasaran. Diapun tidak membalasnya, kemungkinan dia sedang sibuk, rasa penasaranku makin menjadi-jadi.
            Beberapa menit kemudian datang sms darinya “maaf baru balas, tadi saya mau Tanya, anda ini aslinya dari mana?” “ oh…saya asli dari bima, anda sendiri dari mana?” balasku dengan berbalik bertanya “saya asli flores, tetapi posisi saya sekarang dimataram” balasnya, “oh..” balasku singkat, “anda sekarang sudah kuliah atau masih SMA?” dia bertanya lagi “ saya masih kelas XI, anda sendiri?” jwawabku, “ saya sudah kuliah, dan sekarang saya sudah semester 3” jawabnya, “oh..begitu?” “iyah, oya boleh tidak saya memberi saran kepada adik?” jawabnya dengan sedikit perhatian “ tentu saja, malahan saya senang jika ada orang yang memberi saya saran, dan isya Allah saya ikuti” jawabku, “oh..baguslah, saya hanya ingin menyarankan kepada adik, kalau masih SMA seperti ini adik jangan dulu pacaran, karena sekali adik mengenal pacaran, selamanya adik tidak akan mau lepas dari pacaran, adik akan sangat ketagihan, karena itulah keindahan cinta terhadap lawan jenis, apa lagi sekarang adikkan masih kelas XI SMA, jadi urungkan niat adik, jika adik punya keinginan untuk berpacaran, dan maaf jika saran saya sedikit mengatur adik..” sarannya, “iyah tidak apa-apa kak, saya juga mengerti dengan apa yang kakak katakan, dan ini sungguh saran yang berharga bagi saya, terimakasih atas sarannya kak?” jawabku dengan sedikit senang, “sama-sama” balasnya singkat.
            Hari demi hari telah berlalu, tahap perkenalan kamipun semakin membuat kami akrab, bagai sepasang adik dan kakak, satu bulan setelah itu dia mengirim sms padaku “adik boleh Tanya tidak?” “iya, boleh..” balasku, “menurut adik pacaran jarak jauh itu bagus tidak?” balasnya dengan Tanya, “kalau menurut ade kalau pacaran jarak jauh itu, bagus, karena itukan sangat mengesankan, di bandingkan dengan pacaran jarak dekat itu membuat kita cepat bosan, apa lagikan sering bertemu, pastinya cepat bosanlah” jawabku, “hmm, baguslah kalau adik berpendapat seperti itu, oya bagaimana kalau ada laki-laki yang suka dengan adik, tapi dia itu jauh dengan adik, apa adik mau menerima cintanya?” diapun bertanya lagi, “hmm…tergantung si, kalau menurut adik orang itu baik, dan buat adik senang, ya insya Allah adik terima, kalau sebaliknya si, ya mohon maaf” jawabku, “oh…bagaimana kalau orang itu adalah kakak? Apa adik mau jadi kekasih kakak?” diapun membalas dengan kata-kata yang membuatku terkejut, setelah membaca sms darinya, akupun berpikir, kenapa dia menginginkan aku untuk menjadi kekasihnya? Bukankah dia pernah menyarankanku untuk tidak berpacaran selama aku berada di SMA? Akan tetapi kenapa malah dia sendiri yang ingin menjadikanku kekasihnya? Itu merupakan tanda Tanya besar dalam benakku, satu jam aku membiarkan smsnya, dan aku memikirkan jawaban yang akan ku katakan padanya, diapun menelfonku, akan tetapi aku tidak menghiraukan panggilan darinya, karena aku sudah benar-benar bingung dengan jawaban yang akan ku berikan kepadanya, seandainya aku tolak, pasti dia tidak akan mau menghubungiku lagi, apalagi dia sudah ku anggap seperti kakakku sendiri, pasti sangat sulit untuk mencintainya sebagai seorang kekasih, hmm, bingung sekali, setelah itu, aku memutuskan untuk menerimanya, dan mencoba untuk mencintainya sebagai seorang kekasih, setelah aku memutuskan untuk menerimanya, akupun membalas smsnya tadi, “maaf baru balas, hmmm, iyah kak, ade mau jadi kekasih kakak, dan insya Allah ade akan mencoba untuk mencintai kakak dengan setulus hati ade” “terimakasih ya de’? kakak senang sekali de’, akhirnya kakak mendapatkan wanita yang mampu meluluhkan hati kakak yang tidak pernah kenal dengan cinta” balasan darinya yang membuatku kaget di saat dia berkata bahwa dia tidak pernah mengenal cinta, bagiku mustahil seorang lelaki yang berbudi pekerti itu, belum pernah mengenal cinta, aku kira dia sudah berpengalaman dalam hal cinta, akan tetapi malah sebaliknya, hmm, sungguh mengherankan sekali, setelah itu akupun membalas smsnya “iya..sama-sama kak”, setelah itu kamipun berpacaran, walaupun jarak yang memisahkan, akan tetapi kami saling percaya dan saling mengerti satu sama lain, akan tetapi ada kejanggalan dalam hatiku yaitu, sangat sulit bagiku untuk mencintainya, karena aku sudah terlanjur menganggapnya sebagai kakak, begitu sulitnya aku mencintainya, akan tetapi aku harus berusaha untuk mencintainya dengan setulus hatiku..
            Waktu demi waktu kulalui, seiring dengan benih-benih cinta yang mulai tumbuh dalam hatiku, akan tetapi di saat aku mulai mencintainya, dia mulai bersikap dingin padaku, sering marah tanpa alasan yang tak pasti, akupun mencoba untuk menenangkannya, dan terus bersabar dengan sikapnya yang seperti itu, tetapi disaat yang bersamaan ada orang ketiga, yaitu kak husna, dia seorang wanita yang sangat mencintai kak doni, sehingga dia rela mengorbankan keperawanannya demi cintanya kepada kak doni, pikir saja, lelaki mana si yang tidak gampang tergoda oleh body seksi? Tentu saja jarang lelaki yang tidak gampang tergoda, tetapi kak doni termasuk orang yang gampang tegoda oleh si wanita picik itu, dan mereka melakukan hubungan seperti suami istri didalam suatu kamar kost, aku mengetahuinya dari wanita itu sendiri, dia sendiri yang menceritakan semua peristiwa hina itu kepadaku, dia sama sekali tidak punya rasa malu, seharusnya dia tidak menceritakan itu semua kepadaku, karena itu akan membuatnya terlihat hina di depan mataku, tapi begitulah caranya untuk membuatku berubah pikiran, supaya aku memutuskan kak doni, hari itu juga, tapi sayang sekali aku sama sekali tidak menghiraukan ceritanya itu, dan tidak sedikitpun terlintas dalam benakku, untuk mengakhiri hubunganku dengan kak doni, toh, bukan kak doni yang menginginkan peristiwa itu, malah wanita itu sendiri yang mengundang nafsu kak doni, bagiku itu bukanlah masalah yang bisa ku jadi alasan yang tepat untuk mengakhiri hubunganku, karena itu hanya masalah konyol yang terjadi kepada mereka, akupun tidak perduli dengannya, karena yang rusak bukan kekasihku, tetapi dia, hmmm, sungguh memalukan sekali wanita itu, dan yang lebih menjengkelkan lagi, dia selalu menerorku dengan kata-kata kotor dengan menggunakan bahasa daerahnya, yaitu bahasa Lombok, aku hanya diam saja, dan tidak mau membalasnya, karena itu akan menjadi masalah yang besar, aku juga tidak mau di bilang oleh orang-orang bahwa aku rela menghinakan diriku melawan wanita itu demi seorang lelaki yang tidak aku ketahui identitasnya dengan jelas, tohh, masih banyak lelaki yang lebih baik darinya, hmm, wanita itu tidak pernah menyerah untuk menerorku, sampai akhirnya aku mengganti nomorku, itu bukan berarti aku kalah, tetapi aku memang tidak mau membuat masalah dengan orang yang tidak penting sepertinya.
            Satu bulan kemudian aku mencoba untuk menelfon kak doni, tapi sayang sekali yang menerima telefonku itu bukan dia, tetapi ibu tirinya, aku sedikit berbincang-bincang dengan ibu tirinya, dan mencoba untuk saling mengenal, ternyata ibu tirinya itu baik sekali, aku sangat senang bisa berbincang-bincang dengannya, kami hanya memperbincangkan masalah keluarganya yang selalu rukun, walaupun pernah beberapa kali terjadi konflik, ibu tirinyapun suka bercanda dan pandai berbicara, kemudian di sela-sela perbincangan kami, aku menanyakan kepadanya tentang kak doni “bu’, sebenarnya kak doni itu sudah berapa kali berpacaran?” “setau ibu dia tidak pernah pacaran, apa lagi dia itu paling takut saat bertemu dengan wanita, waktu SMAnya saja dia tidak pernah menghiraukan wanita yang menyukainya, dia hanya membiarkannya begitu saja, hmm, memangnya kenapa delima bertanya seperti itu? Apa delima punya hubungan special dengan anak saya?” jawab ibunya dengan berbalik bertanya, “ ahh ibu, tidak ko’, saya hanya teman dekatnya saja, apa lagi saya sudah menganggapnya sebagai kakak saya sendiri, jadi mana mungkin saya mempunyai hubungan special dengannya” jawabku  dengan sedikit malu, “oh, begitu? Oya sudah dulu ya nak? Ibu mau kepasar dulu, assalamu’alaikum..” “wa’alaikumsalam” sahutku, berbincangan kamipun selesai, dan aku merasa sangat tersanjung ketika mengingat perkataan ibu tirinya yang mengatakan bahwa dia tidak pernah mempunyai kekasih..
            Dua minggu kemudian, aku mendapat pesan dari nomor yang tidak aku kenal, pesannya berisi “ assalamu’alaikum? Adik, kak doni minta ditelfon oleh adik, katanya mau minta tolong sesuatu, bisa tidak ade menelfonnya? Balas, by satri”. Aku merasa penasaran dengan satri ini, nama ini asing bagiku, kemudian aku membalas smsnya “ wa’alaikumsalam, maaf saya tidak punya pulsa, oya satri ini siapanya kak dony?” tanyaku dengan penuh penasaran, “oh, saya pacarnya kak doni, oya adik ini siapanya kak doni? Balasnya dengan melempar kembali pertanyaanku, “oh, sudah berapa lama pacarannya kak? Dan saya temannya kak doni di bima” balasku dengan sedikit rasa kecewa, “oh, baru dua minggu yang lalu kami jadian” balasnya yang  makin membuatku kecewa, setelah aku membaca pesan itu, hiks,,hiks,,air mataku mulai membasahi pipiku, hatiku sakit, bagai di iris pedang, hatiku hancur berkeping-keping, aku menyesal telah menerima dan mencintainya, ternyata dia hanya mencintaiku sebentar, dan setelah dia menemukan yang lebih baik dariku, dia tega mengkhianatiku,  padahal benih-benih cinta itu sudah tumbuh dalam hatiku, tapi mengapa disaat aku mulai mencintainya dia malah menduakanku, mengapa? Apa salahku? Padahal aku tidak pernah menduakannya, apa lagi mengecewakannya, sekarang aku menyadari, bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan, mutiara cinta yang pernah dia berikan dulu, kini menjadi bangkai yang membusuk dalam relung hatiku, kiniku menyadari, bahwa cinta itu tidak harus dimiliki seutuhnya, dan mulai saat itu, aku mencoba untuk melupakannya, dan mengisi hari-hariku itu dengan berbagai macam kesibukan tugas sekolahku, dan sejak saat itu aku sudah tidak pernah lagi menghubunginya, bayangnyapun sudah tak terlintas dalam benakku, dan aku sangat bersyukur, karena aku bisa melupakannya dalam waktu yang relative singkat…
            Inilah yang dinamakan cinta yang bertepuk sebelah tangan, seperti kata pepatah, air susu dibalas dengan air tuba, dan aku juga bisa menyimpulkan bahwa tidak selamanya orang yang kita cintai itu akan menjadi milik kita seutuhnya”.
 
SEKIAN

12 Fakta Unik dan Menarik Tentang Cinta

        Jatuh cinta tidak sekedar rasa suka dan rasa ingin memiliki, ada banyak hal tentang cinta yang membuat takjub dan romantis.
      1. Jatuh cinta dapat memberi efek menenangkan pada tubuh dan pikiran, serta meningkatkan kadar faktor-faktor pertumbuhan saraf selama sekitar satu tahun. Hal tersebut akan membantu seseorang memperbaiki sistem saraf dan meningkatkan memori mereka yang sedang jatuh cinta.
        2. Di sisi lain, ada juga yang mengalami stres dan ketakutan mendalam saat jatuh cinta. Perasaan jatuh cinta pada beberapa orang juga menyebabkan telapak tangan mudah berkeringat dan meningkatkan denyut jantung.
       3. Lagu cinta tertua yang diketahui ditulis 4.000 tahun yang lalu dan berasal dari daerah antara Sungai Tigris dan Efrat.
      4. Sebuah penelitian yang ditulis dalam Why We Love: The Nature and Chemistry of Romantic Love menujukkan bahwa seorang pria yang bertemu wanita tak dikenal dalam kondisi membahayakan (berjalan di jembatan yang rapuh) cenderung untuk saling jatuh cinta lebih cepat dibandingkan mereka yang bertemu di tempat yang aman dan biasa.
       5. Jatuh cinta adalah hal yang wajar, jika seseorang tidak pernah jatuh cinta, kemungkinan dia menderita hypopituitarism, seperti yang ditulis dalam buku Anatomy of Love: A Natural History of Mating, Marriage, and Why We Stray. Hypopituitarism adalah penyakit langka yang memungkinkan seseorang tidak bisa merasakan jatuh cinta.
     6. Menurut teori matematika. seseorang harus menjalin hubungan cinta dengan 12 orang sebelum akhirnya menemukan orang yang tepat untuk seumur hidupnya.
      7. Jatuh cinta tidak melulu soal kebahagiaan, karena cinta sama seperti roda yang berputar. Anda dan pasangan akan mengalami masa jatuh cinta, petualangan, keinginan untuk selalu bersama, lalu merasa kesepian, ingin meninggalkannya, bosan, kemudian kembali lagi pada tahap jatuh cinta bahkan siap mengambil keputusan untuk memulai sebuah keluarga atau pernikahan.
        8. Satu dari lima pasangan yang sukses menjalin hubungan dalam jangka waktu lama memulai kisah cinta dengan melibatkan pihak ketiga.
        9. Sering merasa terobsesi dan posesif berlebih saat awal masa jatuh cinta? Hal itu wajar. Orang yang masih di awal masa jatuh cinta mengalami penurunan hormon tertentu yang membuat dirinya gangguan obsesif-kompulsif. Karena itulah, seseorang cenderung terobsesi dengan orang yang dicintai sekaligus posesif sebagai tanda bahwa dia adalah 'milik'nya.
       10. Hati (heart) adalah simbol umum dari cinta. Para alkemis kuno menggunakan simbol hati sebagai mantra cinta. Hati mewakili bentuk sayap merpati yang dikatakan sebagai perwujudan Aphrodite, dewi cinta Yunani.
     11.Sedangkan mawar adalah simbol cinta yang telah lama dipakai. Makna dari mawar berbeda tergantung warnanya. Mawar merah menjadi simbol cinta sejati dan gairah. Mawar merah muda melambangkan cinta dan rasa sayang yang lembut. Mawar merah muda tua melambangkan rasa terima kasih. Mawar kuning menjadi simbol persahabatan. Mawar putih mengartikan pengabdian dan kebaikan hati.
        12. Pria yang mencium istrinya di pagi hari lima tahun hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.

Rasulullah Mengajarkan Cinta

           Bicara tentang cinta adalah bicara tentang salah satu nikmat kehidupan, yaitu nikmatnya mencintai dan dicintai. Islam sebagai agama yang paling sempurna telah mengatur segalanya tentang percintaan, seperti tercantum dalam beberapa hadist tentang cinta.
          Kita tahu bahwa tuntunan hidup kita di dunia ini ada tiga, yaitu Al-Qur’an, hadist, dan ijtihad. Selain di dalam Al-Qur’an, peraturan dan adab cinta dalam Islam telah diajarkan oleh Rasulullah. Berikut adalah beberapa dari sekian banyak hadit tentang cinta yang diberikan Nabi Muhammad SAW.
        Rasulullah SAW bersabda: Cintailah kekasihmu sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah sewajarnya karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi kekasihmu. (HR. Al-Tarmidzi)
        Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur dan bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “Siapa mereka itu?”. Mereka adalah orang-orang yang mencintai karena Allah SWT. (HR. Ahmad)
       Perumpamaan orang-orang beriman dalam rasa saling mencintai, saling mengasihi, saling berkasih sayang adalah seperti satu tubuh yang ketika satu anggota tubuh itu ada yang mengeluh, maka seluruh tubuh merasa mengadu dengan terus terjaga tidak bisa tidur dan merasa panas. (HR. Muslim)
           Itulah tiga hadist tentang cinta yang sangatlah indah. Berikut hadist tentang cinta lainnya.
Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Tidakkah aku tunjukkan kepada kalian mengenai sesuatu yang ketika kalian melakukannya, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian. (HR. Muslim)
        Dari Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya, “Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintai di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatan untuk mendapatkan yang Engkau cintai., jadikan itu kebebasan dalam segala hal yang Engkau cintai. “HR. Al-Tardmizi)
      Sebenarnya masih banyak lagi hadit tentang cinta yang bisa jadi rujukan kita dalam mengarungi kehidupan mencintai dan dicintai di dunia ini. Hadist tentang cinta ini tidak hanya sebatas cinta kepada lawan jenis, tetapi juga cinta kepada sesama manusia atas dasar Allah SWT. Indahnya cinta dalam Islam.

Rabu, 12 Oktober 2011

Cinta Putih

Ada bayang yang tak pernah pergi
Ada nama yang s’lalu mendiami
serta seutas wajah yang menerangi
Pada hati…bangkitkan semangat diri
tuk lalui hari-hari
Meski kutau bagiku takkan mungkin lagi ada dirimu
Tetap saja kubiarkan engkau mendiami seluruh taman asa
di antara kuntum bunga mawar yang pernah ada diantara kita
Merekah indah diantara ‘harap dan nyata’
Ada keyakinan yang tak terbeli
Oleh ribuan hari-hari penantian hati
Susuri hidup… walau tertatih seorang diri
dan kau tetap disana, diami sudut paling sunyi
dan suci…

Hanya Untuk Dikenang


Kenangan

Telah lama...
kita saling mengenal dan saling memahami,
saling mengasihi dan saling berbagi cerita,
berbagi rasa dan berbagi canda..

Namun..
kau jatuhkan hatimu padanya..

Tak tau kah kau,
bahwa akulah..
yang lebih perduli dan lebih mengasihimu?

Tapi,
ku kan coba terima semua ini..

pergilah kasih..
raih semua keinginanmu tuk berada di sisinya..
raih semua impianmu..
ku kan biarkan rasa ini berada dalam hatiku..

kan ku obati sakit ne sendiri,
tampa kau disisiku..

>dari ku, yang selalu mengasihimu